Layanan sewa bus pariwisata terbaik untuk perjalanan bersama rombongan. Jaminan Harga sewa bus pariwisata murah armada nyaman dengan fitur dan fasilitas lengkap.
Tentu saja, sebagai masyarakat, cinta tidak diabaikan. Media populer terus-menerus memberikan penekanan besar pada apa yang perlu kita lakukan dan bagaimana kita seharusnya berpenampilan untuk menarik “cinta”. Tetapi dicintai bukanlah kebutuhan emosional yang sekuat keinginan untuk mencintai orang lain.
Kebutuhan untuk mencintai dan merawat orang lain tertanam dalam diri kita secara biologis. Kebutuhan inilah yang memungkinkan orang tua melupakan tidur, makan, dan kewarasan saat membesarkan anaknya. Kebutuhan inilah yang memungkinkan orang menempatkan diri pada risiko untuk menyelamatkan orang lain dari bencana alam dan ancaman manusia. Kebutuhan inilah yang membuat masyarakat manusia bekerja baik dalam skala kecil maupun besar.
Mengasihi orang lain memungkinkan kita untuk menempatkan kebutuhan dan keinginan orang lain di atas kebutuhan kita sendiri.
Kita akan bekerja lebih keras dan lebih lama, terkadang pada pekerjaan yang kita benci, untuk menafkahi orang yang kita cintai. Kami akan mentolerir kondisi yang tidak dapat ditoleransi untuk memberikan perawatan bagi orang yang kami cintai apakah mereka muda atau tua.
Cinta berarti menghargai, menjaga, dan menghargai. Kita tidak menyakiti, menyakiti, atau menyebabkan rasa sakit pada orang yang kita cintai; sebaliknya, kami berusaha untuk meringankan penderitaan mereka. Ini bukan tentang menginginkan orang; ini tentang ingin orang bahagia. Ini bukan tentang ingin memiliki atau mengendalikan orang lain; ini tentang keinginan untuk membebaskan mereka.
John Oxenham menggambarkan cinta seperti ini: “Cinta selalu memberi. Mengampuni, hidup lebih lama. Dan selalu berdiri dengan tangan terbuka. Dan selama cinta itu hidup, cinta memberi. Karena ini adalah hak prerogatif cinta – memberi, memberi, dan memberi.”
Cinta adalah pelumas yang membuat roda kehidupan terus berputar. Karena ketika kita mencintai kita melihat melampaui diri kita sendiri, melampaui kebutuhan dan keinginan kita. Kita mengorbankan waktu kita, energi kita, keinginan kita, dan terkadang bahkan diri kita sendiri karena cinta.
Kadang-kadang untuk orang atau kelompok langsung yang kita kenal secara intim dan cintai sepenuhnya, tetapi di lain waktu untuk kelompok orang yang lebih besar yang kita tidak benar-benar kenal atau mungkin bahkan tidak kita sukai.
Ini adalah cinta yang memungkinkan aparat penegak hukum dan layanan darurat menghadapi bahaya. Ini adalah cinta yang memungkinkan tentara mempertaruhkan segalanya. Cinta membuat pahlawan setiap hari di setiap sudut dunia.
Seperti yang dikatakan Thomas Kempis: “Cinta tidak merasa terbebani, tidak memikirkan masalah, mencoba apa yang di atas kekuatannya … Karena itu, ia mampu melakukan semua hal, dan menyelesaikan banyak hal dan menjamin mereka untuk berlaku, di mana dia yang melakukannya tidak cinta akan pingsan dan berbaring.”
Definisi tertinggi dari cinta bukanlah tentang merasa baik, tetapi tentang berbuat baik. Sebuah contoh sempurna dari kasih dalam tindakan adalah Ibu Teresa yang bekerja begitu lama dan sangat keras atas nama orang lain. Namun kita melihatnya di sekitar kita jika kita mencarinya. Robert Louis Stevenson berkata: “Inti dari cinta adalah kebaikan.”
Cinta itu penting karena tanpanya, hidup tidak memiliki arti atau tujuan. Seperti yang dikatakan Frank Tebbets, “Kehidupan tanpa cinta di dalamnya seperti tumpukan abu di atas perapian yang sepi, dengan api yang mati, tawa yang berhenti, dan cahaya yang padam.” Cinta memungkinkan kita untuk menjadi lebih dan melakukan lebih dari yang bisa kita capai tanpa kekuatannya.